kumpulan semua informasi
UNTUK MEMBERIKAN INFORMASI TAMBAHAN TENTANG HAL HAL YANG BELUM ANDA MENGERTI
Thursday, 3 December 2015
Tuesday, 17 November 2015
TEKNIK BANGUNAN
Bahan Pengikat Hidrolis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang.
Semen dalam perkembangan peradaban manusia khususnya dalam hal bangunan,
tentu kerap mendengar cerita tentang kemampuan nenek moyang merekatkan batu-batu
raksasa hanya dengan mengandalkan zat putih telur, ketan atau lainnya. Alhasil,
berdirilah bangunan fenomenal, seperti Candi
Borobudur atau Candi Prambanan di Indonesia
ataupun jembatan di Cina
yang menurut legenda menggunakan ketan sebagai perekat. Ataupun menggunakan aspal alam sebagaimana
peradaban di Mahenjo Daro dan Harappa
di India
ataupun bangunan kuno yang dijumpai di Pulau Buton
Benar atau tidak, cerita, legenda tadi menunjukkan dikenalnya fungsi semen
sejak zaman dahulu. Sebelum mencapai bentuk seperti sekarang, perekat dan
penguat bangunan ini awalnya merupakan hasil percampuran batu kapur
dan abu vulkanis. Pertama kali ditemukan di zaman Kerajaan
Romawi, tepatnya di Pozzuoli, dekat teluk Napoli, Italia. Bubuk
itu lantas dinamai pozzuolana.
Sedangkan kata semen sendiri berasal dari caementum (bahasa Latin), yang
artinya kira-kira "memotong menjadi bagian-bagian kecil tak
beraturan". Meski sempat populer di zamannya, nenek moyang semen made in Napoli ini tak berumur panjang. Menyusul runtuhnya
Kerajaan Romawi, sekitar abad pertengahan (tahun 1100 - 1500 M) resep ramuan
pozzuolana sempat menghilang dari peredaran.
Baru pada abad ke-18 (ada juga sumber yang menyebut sekitar tahun 1700-an M), John Smeaton - insinyur asal Inggris - menemukan kembali ramuan kuno berkhasiat luar biasa ini. Dia membuat adonan dengan memanfaatkan campuran batu kapur dan tanah liat saat membangun menara suar Eddystone di lepas pantai Cornwall, Inggris.
Baru pada abad ke-18 (ada juga sumber yang menyebut sekitar tahun 1700-an M), John Smeaton - insinyur asal Inggris - menemukan kembali ramuan kuno berkhasiat luar biasa ini. Dia membuat adonan dengan memanfaatkan campuran batu kapur dan tanah liat saat membangun menara suar Eddystone di lepas pantai Cornwall, Inggris.
Ironisnya, bukan Smeaton yang akhirnya mematenkan proses pembuatan cikal
bakal semen ini. Adalah Joseph Aspdin, juga
insinyur berkebangsaan Inggris, pada 1824 mengurus hak paten ramuan yang
kemudian dia sebut semen portland. Dinamai begitu karena warna hasil akhir
olahannya mirip tanah liat Pulau Portland, Inggris.
Hasil rekayasa Aspdin inilah yang sekarang banyak dipajang di toko-toko
bangunan.
Sebenarnya, adonan Aspdin tak beda jauh dengan Smeaton. Dia tetap
mengandalkan dua bahan utama, batu kapur (kaya akan kalsium karbonat) dan tanah
lempung yang banyak mengandung silika (sejenis mineral
berbentuk pasir), aluminium oksida (alumina) serta oksida besi. Bahan-bahan
itu kemudian dihaluskan dan dipanaskan pada suhu tinggi sampai terbentuk
campuran baru.
Selama proses pemanasan, terbentuklah campuran padat yang mengandung zat
besi. Nah, agar tak mengeras seperti batu, ramuan diberi bubuk gips dan dihaluskan hingga berbentuk
partikel-partikel kecil mirip bedak.
Lazimnya, untuk mencapai kekuatan tertentu, semen portland berkolaborasi dengan bahan lain.
Jika bertemu air (minus bahan-bahan lain), misalnya, memunculkan reaksi kimia
yang sanggup mengubah ramuan jadi sekeras batu. Jika ditambah pasir, terciptalah
perekat tembok nan kokoh. Namun untuk membuat pondasi bangunan, campuran tadi
biasanya masih ditambah dengan bongkahan batu atau kerikil, biasa disebut
concrete atau beton.
Beton bisa disebut sebagai mahakarya semen yang tiada duanya di dunia. Nama
asingnya, concrete - dicomot dari gabungan prefiks bahasa Latin com, yang
artinya bersama-sama, dan crescere (tumbuh). Maksudnya kira-kira, kekuatan yang
tumbuh karena adanya campuran zat tertentu. Dewasa ini, nyaris tak ada gedung
pencakar langit berdiri tanpa bantuan beton.
Meski bahan bakunya sama, "dosis" semen sebenarnya bisa
disesuaikan dengan beragam kebutuhan. Misalnya, jika kadar aluminanya diperbanyak,
kolaborasi dengan bahan bangunan lainnya bisa menghasilkan bahan tahan api. Ini
karena sifat alumina yang tahan terhadap suhu tinggi. Ada juga semen yang cocok
buat mengecor karena campurannya bisa mengisi pori-pori bagian yang hendak
diperkuat.
Semen termasuk bahan material yang sangat dikenal di negeri kita, karena
sangat mudah didapatkan dan diaplikasikan dalam berbagai proyek
skala besar maupun kecil. Proyek besar seperti pembangunan gedung bertingkat,
hingga proyek rumah tinggal biasanya menggunakan material beton. Dewasa ini
beton termasuk material paling mudah didapatkan dibandingkan material lain
seperti kayu.
Pada dasarnya, terdapat beberapa jenis semen di pasaran, untuk jenis yang
paling populer dan bisa digunakan untuk konstruksi rumah tinggal,
adalah jenis Ordinary Portland Cement jenis 1 dan PCC (Portland Composite
Cement). Di Indonesia, terdapat standar untuk mutu semen yang baik digunakan
untuk pembangunan rumah tinggal.
Berdasarkan Standar Nasional Indonesia, SNI 15-7064-2004, standar mutu
semen Portland (nama semen yang populer ini), semen portland komposit dapat
digunakan untuk konstruksi umum seperti:
pasangan bata,
·
selokan,
·
jalan,
·
pembuatan
elemen bangunan khusus
·
beton
pracetak,
·
beton
pratekan,
·
panel
beton,
·
bata
beton (paving block)
·
dan
sebagainya.
Standar tersebut dibuat oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) agar mutu
semen yang beredar di pasaran dapat dipertanggungjawabkan. Karena itu dikemasan
sak semen biasanya terdapat logo "SNI" sebagai standar mutu maupun
spesifikasi semen.
Material semen merupakan bahan komposit yang biasa digabungkan dengan beton
bertulang. Hal ini karena beton, yang dihasilkan dari campuran semen, agregat
(pasir/kerikil), dan air akan menghasilkan beton, yang kuat untuk gaya tekan. Artinya beton
adalah material untuk menahan beban yang sifatnya menekan/ tekanan. Sedangkan
tulangan besi dibuat untuk menahan gaya
tarik atau tarikan. Perpaduan beton dan besi tulangan ini disebut "Beton
bertulang" yang kuat menahan gaya tarik dan tekan.
B. Rumusan
Masalah.
Dengan melihat latar belakang yang dikemukakan sebelumnya maka beberapa
masalah yang akan dirumuskan dalam makalah ini adalah :
1.
Apakah Semen
Portland itu ?
2.
Bagaimana Cara
Pembuatan Semen Portland
?
3.
Bagaimana
Klasifikasi Semen Portland
?
4.
Apa Syarat
Semen Portland
?
5.
Bagaimana Sifat
– Sifat Semen Portland
?
6.
Bagaimana
Penyimpanan Semen Portland
?
C. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini antara lain :
1. Untuk
Menyelesaikan tugas mata kuliah Ilmu Bahan Bangunan.
2. Untuk
mengetahui Apa Semen Portland itu.
3. Untuk
mengetahui Cara Pembuatan Semen
Portland.
4. Untuk
mengetahui Klasifikasi Semen Portland.
5. Untuk
mengetahui Syarat Semen Portland.
6. Untuk
mengetahui Sifat – Sifat Semen Portland.
7. Untuk
mengetahui Penyimpanan Semen Portland.
TEKNIK KONSTRUKSI KAYU DAN SIFAT SIFAT KAYU
Sifat Kayu sebagai Material Konstruksi
Kayu merupakan bahan produk alam, hutan. Kayu merupakan bahan bangunan
yang banyak disukai orang atas pertimbangan tampilan maupun kekuatan.
Dari aspek kekuatan, kayu cukup kuat dan kaku walaupun bahan kayu tidak
sepadat bahan baja atau beton. Kayu mudah dikerjakan – disambung
dengan alat relatif sederhana. Bahan kayu merupakan bahan yang dapat
didaur ulang. Karena dari bahan alami, kayu merupakan bahan bangunan
ramah lingkungan.
Karena berasal dari alam kita tak dapat mengontrol kualitas bahan kayu.
Sering kita jumpai cacat produk kayu gergajian baik yang
disebabkan proses tumbuh maupun kesalahan akibat olah dari produk kayu.
Dibanding dengan bahan beton dan baja, kayu memiliki kekurangan
terkait dengan ketahanan-keawetan. Kayu dapat membusuk karena jamur dan
kandungan air yang berlebihan, lapuk karena serangan hama dan kayu
lebih mudah terbakar jika tersulut api.
Kayu merupakan bahan yang dapat menyerap air
disekitarnya (hygroscopic), dan dapat mengembang dan menyusut sesuai
kandungan air tersebut. Karenanya, kadar air kayu merupakan salah satu
syarat kualitas produk kayu gergajian. Jika dimaksudkan menerima beban,
kayu memiliki karakter kekuatan yang berbeda dari bahan baja maupun
beton terkait dengan arah beban dan pengaruh kimiawi. Karena struktur
serat kayu memiliki nilai kekuatan yang berbeda saat menerima beban.
Kayu memiliki kekuatan lebih besar saat menerima gaya sejajar dengan
serat kayu dan lemah saat menerima beban tegak lurus arah serat kayu.
Ilustrasi kekuatan serat kayu dalam menerima beban dapat ditunjukkan
pada Gambar 8.1.
Penebangan, Penggergajian dan Pengawetan
Produksi kayu gergajian (lumber), batang kayu segi empat
panjang (balok) yang dipakai untuk konstruksi dimulai dari penebangan
pohon di hutan alam dan hutan tanaman industri. Kayu gelondongan (log)
hasil tebang diangkut ke pabrik penggergajian. Untuk menghasilkan produk
kayu gergajian yang baik dan efisien terdapat teknologi penggergajian
yang harus diketahui dalam kaitannya dengan penyusutan kayu saat
pengeringan. Terdapat 3 metoda penggergajian, lurus (plain sawing),
perempat bagian (quarter sawing) dan penggergajian tipikal (typical
sawing).
Sesuai proses pertumbuhan kayu, kayu bagian dalam merupakan kayu yang
lebih dulu terbentuk dari kayu bagian luar. Karenanya kayu bagian dalam
mengalami susut lebih kecil dari kayu luar. Tanpa memperhitungkan
susut tersebut, hasil gergajian akan menghasilkan bentuk kurang
berkualitas.
Pengeringan Kayu
Kayu baru tebang memiliki kadar air yang tinggi, 200%-300%. Setelah
ditebang kandungan air tersebut berangsur berkurang karena menguap.
Mulanya air bebas atau air di luar serat (free water) yang menguap.
Penguapan ini masih menyisakan 25%-35% kandungan air. Selanjutnya
penguapan air dalam serat (bound water). Kayu dapat di keringkan melalui
udara alam bebas selama beberapa bulan atau dengan menggunakan dapur
pengering (kiln)
Kayu dapat dikeringkan ke kadar sesuai permintaan. Kadar air kayu untuk
kuda-kuda biasanya harus kurang dari atau sama dengan 19
persen. Kadang diminta kadar air kayu hingga 15% (MC 15). Namun karena
kayu bersifat higroskopis, pengaruh kelembaban udara sekitar kayu
akan mempengaruhi kadar air kayu yang akan mempengaruhi kembang
susut kayu dan kekuatannya.
Pengawetan Kayu
Proses ideal olah produk kayu selanjutnya adalah pengawetan. Pengawetan
dapat dilakukan dengan cara merendam atau mencuci dengan maksud
membersihkan zat makanan dalam kayu agar tidak diserang hama. Sedangkan
cara lain adalah dengan pemberian bahan kimia melalui perendaman dan
cara coating atau pengecatan.
Cacat Kayu
Pada sebuah batang kayu, terdapat ketidak teraturan struktur serat yang
disebabkan karakter tumbuh kayu atau kesalahan proses
produksi. Ketidak teraturan atau cacat yang umum adalah mata kayu,
yang merupakan sambungan cabang pada batang utama kayu. Mata kayu
ini kadang berbentuk lubang karena cabang tersambung busuk atau lapuk
atau diserang hama atau serangga. Cacat ini sudah tentu mengurangi
kekuatan kayu dalam menerima beban konstruksi.
Penggolongan Produk Kayu di Pasaran
Saat ini produk kayu sangat beragam. Produk kayu solid/asli umumnya
berupa kayu gergajian baik berupa balok maupun papan. Sedangkan produk
kayu buatan dapat merupa vinir (veneer), papan
lapis, triplek/plywood/multiplek dan bahkan kayu laminasi (glue
laminated timber).
Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia
Secara singkat peraturan ini dimaksukan untuk memberikan acuan baku
terkait dengan aturan umum, aturan pemeriksaan dan mutu,
aturan perhitungan, sambungan dan alat sambung konstruksi kayu hingga
tahap pendirian bangunan dan persyaratannya. Pada buku tersebut juga
telah dicantumkan jenis dan nama kayu Indonesia, indeks sifat kayu
dan klasifikasinya, kekuatan dan keawetannya.
Klasifikasi Produk Kayu
Penggolongan kayu dapat ditinjau dari aspek fisik, mekanik
dan keawetan. Secara fisik terdapat klasifikasi kayu lunak dan kayu
keras. Kayu keras biasanya memiliki berat satuan (berat jenis) lebih
tinggi dari kayu lunak. Klasifikasi fisik lain adalah terkait dengan
kelurusan dan mutu muka kayu. Terdapat mutu kayu di perdagangan A, B dan
C yang merupakan penggolongan kayu secara visual terkait dengan
kualitas muka (cacat atau tidak) arah-pola serat dan kelurusan batang.
Kadang klasifikasi ini menerangkan kadar air dari produk kayu.
Kayu mutu A
− Kering udara < 15 %
− Besar mata kayu maksimum 1/6 lebar kecil tampang / 3,5 cm
− Tak boleh mengandung kayu gubal lebih dari 1/10 tinggi balok
− Miring arah serat maksimum adalah 1/7
− Retak arah radial maksimum 1/3 tebal dan arah lingkaran tumbuh 1/4 tebal kayu
Kayu mutu B
− Kering udara 15%-30%
− Besar mata kayu maksimum 1/4 lebar kecil tampang / 5 cm
− Tak boleh mengandung kayu gubal lebih dari 1/10 tinggi balok
− Miring arah serat maksimum adalah 1/10
− Retak arah radial maksimum ¼ tebal dan arah lingkaran tumbuh 1/5 tebal kayu
Konsekuensi dari kelas visual B harus memperhitungkan reduksi kekuatan
dari mutu A dengan faktor pengali sebesar 0.75 (PKKI, 1961, pasal 5)
Kelas Kuat Kayu
Sebagaimana di kemukakan pada sifat umum kayu, kayu akan lebih kuat
jika menerima beban sejajar dengan arah serat dari pada menerima beban
tegak lurus serat. Ini karena struktur serat kayu yang
berlubang. Semakin rapat serat, kayu umumnya memiliki kekuatan yang
lebih dari kayu dengan serat tidak rapat. Kerapatan ini umumnya ditandai
dengan berat kayu persatuan volume / berat jenis kayu. Ilustrasi arah
kekuatan kayu dapat ditunjukkan pada Gambar 8.7. dan Gambar 8.8.
Angka kekuatan kayu dinyatakan dapan besaran tegangan, gaya yang dapat
diterima per satuan luas. Terhadap arah serat, terdapat kekuatan kayu
sejajar (//) serat dan kekuatan kayu tegak lurus (⊥) serat yang masing-
masing memilki besaran yang berbeda. Terdapat pula dua macam besaran
tegangan kayu, tegangan absolute / uji lab dan tegangan ijin untuk
perancangan konstruksi. Tegangan ijin tersebut telah memperhitungkan
angka keamanan sebesar 5-10. Dalam buku Peraturan
Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI-NI-5) tahun 1961, kayu di
Indonesia diklasifikasikan ke dalam klas kuat I (yang paling kuat), II,
III, IV (paling lemah). Tabel 8.1, menunjukkan kelas berat jenis kayu
dan besaran kuat kayu.
Kelas Awet
Berdasarkan pemakaian, kondisinya dan perlakuannya, kayu dibedakan atas
kelas awet I (yang paling awet) – V (yang paling tidak awet). Kondisi
kayu dimaksud adalah lingkungan/tempat kayu digunakan sebagai batang
struktur. Sedangkan perlakuan meliputi pelapisan/tindakan lain
agar kayu terhindar/terlindungi dari kadar air dan ancaman serangga.
Tabel kelas awet dan kondisinya dapat dikemukakan dalam Tabel 8.2.
Sistem Struktur dan Sambungan dalam Konstruksi Kayu
Hampir semua sistem struktur yang menggunakan kayu sebagai material
dasar dapat dikelompokkan ke dalam elemen linear yang membentang dua
arah. Susunan hirarki sistem struktur ini adalah khusus.
RANGKA RINGAN.
Sistem struktur joists ringan pada Gambar 8.9(a) adalah konstruksi kayu
yang paling banyak digunakan pada saat ini. Sistem joists
lanta terutama sangat berguna untuk beban hidup ringan yang
terdistribusi merata dan untuk bentang yang tidak besar. Kondisi
demikian umumnya dijumpai pada konstruksi rumah. Joists pada umumnya
menggunakan tumpuan sederhana karena untuk membuat tumpuan vang dapat
menahan momen diperlukan konstruksi khusus. Pada umumnya, lantai
dianggap tidak monolit dengan joists kecuali apabila digunakan
konstruksi khusus yang menyatukannya.
Sistem tumpuan vertikal yang umum digunakan adalah dinding pemikul
beban yang dapat terbuat dari bata atau dari susunan elemen
kayu (plywood). Dalam hal yang terakhir ini, tahanan lateral pada
susunan struktur secara keseluruhan terhadap beban horizontal diperoleh
dengan menyusun dinding berlapisan plywood yang berfungsi sebagai
bidangbidang geser. Struktur demikian pada umumnya dibatasi hanya
sampai tiga atau empat lantai. Pembatasan ini tidak hanya karena alasan
kapasitas pikul bebannya, tetapi juga karena persyaratan keamanan
terhadap kebakaran yang umum diberikan pada peraturan-peraturan
mengenai gedung. Karena setiap elemen pada sistem struktur ini
diletakkan di tempatnya secara individual, maka banvak fleksibilitas
dalam penggunaan sistem tersebut, termasuk juga dalam merencanakan
hubungan di antara elemen-elemennya.
ELEMEN KULIT BERTEGANGAN (STRESSED SKIN ELEMENTS).
Elemen kulit bertegangan tentu saja berkaitan dengan sistem
joists standar [lihat Gambar 8.9(b)]. Pada elemen-elemen ini, kayu
lapis disatukan dengan balok memanjang sehingga sistem ini dapat.
berlaku secara integral dalam molekul lentur. Dengan demikian, sistem
yang diperoleh akan bersifat sebagai plat.
Kekakuan sistem ini juga meningkat karena adanya penyatuan tersebut.
Dengan demikian, tinggi struktural akan lebih kecil dibandingkan dengan
sistem joist standar. Elemen kulit bertegangan ini pada umumnya dibuat
tidak di lokasi, dan dibawa ke lokasi sebagai modul-modul. Kegunaannya
akan semakin meningkat apabila modul-modul ini dapat dipakai secara
berulang. Elemen demikian dapat digunakan pada berbagai struktur,
termasuk juga sistem plat lipat berbentang besar.
BALOK BOKS.
Perilaku yang diberikan oleh kotak balok dari kayu lapis [lihat Gambar
8.9(c)] memungkinkan penggunaannya untuk berbagai ukuran bentang dan
kondisi pembebanan. Sistem yang demikian sangat berguna pada situasi
bentang besar atau apabila ada kondisi beban yang khusus. Balok boks
dapat secara efisien mempunyai bentang lebih besar daripada balok
homogen maupun balok berlapis. KONSTRUKSI KAYU BERAT Sebelum sistem
joists ringan banyak digunakan, sistem balok kayu berat dengan papan
transversal telah banyak digunakan [lihat Gambar 8.9(e)]. Balok kayu
berlapisan sekarang banyak digunakan sebagai alternatif dari balok
homogen. Sistem demikian dapat mempunyai kapasitas pikul beban dan
bentang lebih besar daripada sistem joist. Sebagai contoh, dengan balok
berlapisan, bentang yang relatif besar adalah mungkin karena tinggi
elemen struktur dapat dengan mudah kita peroleh dengan menambah lapisan.
Elemen demikian umumnya bertumpuan sederhana, tetapi kita dapat juga
memperoleh, tumpuan yang mampu memikul momen dengan menggunakan
konstruksi khusus.
RANGKA BATANG
Rangka batang kayu merupakan sistem berbentang satu arah yang paling
banyak digunakan karena dapat dengan mudah menggunakan banyak variasi
dalam konfigurasi dan ukuran batang. Rangka batang dapat dibuat tidak
secara besar-besaran, tetapi dapat dibuat secara khusus untuk kondisi
beban dan bentang tertentu. Sekalipun demikian, kita juga.
membuat rangka batang secara besar-besaran (mass production). Rangka
batang demikian umumnya digunakan pada situasi bentang tidak besar dan
beban ringan. Rangka batang tnissed rafter pada Gambar 8.9(g) misalnya,
banyak digunakan sebagai konstruksi atap pada bangunan rumah. Sistem
yang terlihat pada Gambar 8.9(b) analog dengan balok baja web terbuka
dan berguna untuk situasi bentang besar (khususnya untuk atap). Sistem
penumpu vertikal pada struktur ini umumnya berupa dinding batu atau
kolom kayu. Tahanan terhadap beban lateral pada struktur ini umumnya
diperoleh dengan menggunakan dinding tersebut sebagai bidang geser.
Apabila bukan dinding, melainkan kolom yang digunakan,
pengekang (bracing) dapat pula digunakan untuk meningkatkan kestabilan
struktur terhadap beban lateral. Peningkatan kestabilan dengan
menggunakan titik hubung kaku dapat saja digunakan untuk struktur
rendah, tetapi hal ini jarang dilakukan.
PLAT LIPAT DAN PANEL PELENGKUNG
Banyak struktur plat lengkung atau plat datar yang umumnya
berupa elemen berbentang satu, yang dapat dibuat dari kayu. Kebanyakan
struktur tersebut menggunakan kayu lapis. Gambar 8.9(j) dan (k)
mengilustrasikan dua contoh struktur itu.
PELENGKUNG
Bentuk pelengkung standar dapat dibuat dari kayu. Elemen berlapisan
paling sering digunakan. Hampir semua bentuk pelengkung dapat dibuat
dengan menggunakan kayu. Bentang yang relatif panjang dapat saja
diperoleh. Struktur-struktur ini umumnya berguna sebagai atap saja.
Kebanyakan bersendi dua atau tiga, dan tidak dijepit.
LAMELLA
Konstruksi lamella merupakan suatu cara untuk membuat permukaan
lengkung tunggal atau ganda dari potongan-potongan kecil kayu [lihat
Gambar 8.9(l)]. Konstruksi yang menarik ini dapat digunakan
untuk membuat permukaan silindris berbentang besar, juga untuk struktur
kubah. Sistem ini sangat banyak digunakan, terutama pada struktur
atap.
UKURAN ELEMEN
Gambar 8.10 mengilustrasikan kira-kira batas-batas bentang
untuk berbagai jenis struktur kayu. Bentang "maksimum" yang
diperlihatkan pada diagram ini bukanlah bentang maksimum yang mungkin,
melainkan batas bentang terbesar yang umum dijumpai. Batasan bentang
minimum menunjukkan bentang terkecil yang masih ekonomis. Juga
diperlihatkan kira-kira batas-batas tinggi untuk berbagai bentang
setiap sistem. Angka yang kecil menunjukkan tinggi minimum yang umum
untuk sistem yang bersangkutan dan angka lainnya menunjukkan tinggi
maksimumnya. Tinggi sekitar L/20, misalnya, mengandung arti bahwa
elemen struktur yang bentangnya 16 ft (4,9 m) harus mempunyai tinggi
sekitar 16 ft/20 = 0,8 ft (0,24 m).
Kolom kayu pada umumnya mempunyai perbandingan tebal terhadap tinggi
(t/h) bervariasi antara 1 : 25 untuk kolom yang dibebani tidak besar
dan relatif pendek, atau sekitar 1 : 10 untuk kolom yang dibebani besar
pada gedung bertingkat, Dinding yang dibuat dari elemen-elemen kayu
mempunyai perbandingan t/h bervariasi dari I : 30 sampai I : 15.
Produk Alat Sambung untuk Struktur Kayu
a) Alat Sambung Paku
Paku merupakan alat sambung yang umum dipakai dalam konstruksi maupun
struktur kayu. Ini karena alat sambung ini cukup mudah pemasangannya.
Paku tersedia dalam berbagai bentuk, dari paku polos hingga paku ulir.
Spesifikasi produk paku dapat dikenali dari panjang paku dan diameter
paku. Ilustrasi produk paku ditunjukkan pada Gambar 8.11.
terhadap karat dan noda. Dengan begitu tampilan paku
dapat dipertahankan. Namun adanya coating tersebut menyebabkan kuat
cabut paku berkurang karena kehalusan coating tersebut.
Ujung Paku. Ujung paku dengan bagian runcing yang relatif panjang
umumnya memiliki kuat cabut yang lebih besar. Namun ujung yang runcing
bulat tersebut sering menyebabkan pecahnya kayu terpaku. Ujung yang
tumpul dapat mengurangi pecah pada kayu, namun karena ujung tumpung
tersebut merusak serat, maka kuat cabut paku pun akan berkurang pula.
Kepala paku. Kepala paku badap berbentuk datar bulat, oval maupun
kepala benam (counter sunk) umumnya cukup kuat menahan tarikan
langsung. Besar kepala paku ini umumnya sebanding dengan diameter paku.
Paku kepala benam dimaksudkan untuk dipasang masuk – terbenam dalam
kayu.
Pembenaman Paku. Paku yang dibenam dengan arah tegak lurus serat akan
memiliki kuat cabut yang lebih baik dari yang dibenam searah serat .
Demikian halnya dengan pengaruh kelembaban. Setelah dibenam dan
mengalami perubahan kelembaban, paku umumnya memiliki kuat cabut yang
lebih besar dari pada dicabut langsung setelah pembenaman. Jarak
Pemasangan Paku. Jarak paku dengan ujung kayu, jarak antar kayu, dan
jarak paku terhadap tepi kayu harus diselenggarakan untuk mencegah
pecahnya kayu. Secara umum, paku tak diperkenankan dipasang kurang dari
setengah tebal kayu terhadap tepi kayu, dan tak boleh kurang dari
tebal kayu terhadap ujung. Namun untuk paku yang lebih kecil
dapat dipasang kurang dari jarak tersebut.
Kuat cabut paku
Gaya cabut maksimum yang dapat ditahan oleh paku yang ditanam
tegak lurus terhadap serat dapat dihitung dengan pendekatan rumus berikut.
P = 54.12 G5/2 DL (Metric: kg)
P = 7.85 G5/2 DL (British: pound) (8.1)
Dimana : P = Gaya cabut paku maksimum
L = kedalaman paku dalam kayu (mm, inc.)
G = Berat jenis kayu pada kadar air 12 %
D = Diameter paku (mm, inch.)
Kuat lateral paku
Pada batang struktur, pemasangan paku umumnya dimaksudkan untuk
menerima beban beban tegak lurus/lateral terhadap panjang
paku. Pemasangan alat sambung tersebut dapat dijumpai pada struktur
kuda-kuda papan kayu. Kuat lateral paku yang dipasang tegak lurus serat
dengan arah gaya lateral searah serat dapat didekati dengan rumus
berikut
P = K D2 (8.2)
Dimana: P = Beban lateral per paku
D = Diameter paku
K = Koefisien yang tergantung dari karakteristik jenis kayu.
b) Alat sambung sekerup
Sekrup hampir memiliki fungsi sama dengan paku, tetapi karena memiliki
ulir maka memiliki kuat cabut yang lebih baik dari paku. Terdapat tiga
bentuk pokok sekerup yaitu sekerup kepala datar, sekerup kepala
oval dan sekerup kepala bundar. Dari tiga bentuk tersebut, sekerup
kepala datarlah yang paling banyak ada di pasaran. Sekerup kepala oval
dan bundar dipasang untuk maksud tampilan–selera. Bagian utama
sekerup terdiri dari kepala, bagian benam, bagian ulir dan inti ulir.
Diameter inti ulir biasanya adalah 2/3 dari diameter benam. Sekerup
dapat dibuat dari baja, alloy, maupun kuningan diberi lapisan/coating
nikel, krom atau cadmium.
Ragam produk sekerup dapat ditunjukkan pada Gambar 8.12 berikut.
Kuat Cabut Sekerup
Kuat cabut sekerup yang dipasang tegak lurus terhadap arah serat (Gambar 8.13) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut.
P = 108.25 G2 DL (Metric unit: Kg, cm )
P = 15.70 G2 DL (British unit: inch–pound)
Dimana:
P = Beban cabut sekerup (N, Lb)
G = Berat jenis kayu pada kondisi kadar air 12 % kering oven
D = Diameter sekerup terbenam / shank diameter (mm, in.),
L = Panjang tanam (mm,in.)
Kuat lateral sekerup
Kuat lateral sekerup yang dipasang tegak lurus serat dengan arah gaya
lateral searah serat dapat didekati dengan rumus yang sama dengan
kuat lateral paku (persamaan 8.2)
Sekerup Lag (Lag Screw)
Sekerup lag, seperti sekerup namun memiliki ukuran yang lebih besar
dan berkepala segi delapan untuk engkol. Saat ini banyak dipakai
karena kemudahan pemasangan pada batang struktur kayu dibanding
dengan sambungan baut–mur. Umumnya sekerup lag ini berukuran diameter
dari 5.1 – 25.4 mm (0.2 – 1.0 inch) dan panjang dari 25.4 – 406 mm (1.0 –
16 inch).
Kuat Cabut Sekerup Lag.
Kuat cabut sekerup lag dapat dihitung dengan formula sebagai berikut.
P = 125.4 G3/2 D3/4L (Metric unit: Kg, cm )
P = 8,100 G3/2 D3/4L (British unit: inch–pound) (8.4)
Dimana: P = Beban cabut sekerup (N, Lb)
G = Berat jenis kayu pada kondisi kadar air 12 % kering oven
D = Diameter sekerup terbenam / shank diameter (mm, in.)
L = Panjang tanam (mm,in.)
Kuat lateral sekerup lag dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut.
P = c1 c2 K D2 (8.5)
Dimana: P= Beban lateral per sekerup
D= Diameter sekerup
K= Koefisien yang tergantung karakteristik jenis kayu
(lihat Tabel 8.4)
C1= Faktor pengali akibat ketebalan batang apit tersambung
C2= Faktor pengali akibat pembenamam sekrup lag
(lihat Tabel 8.6)
Konstruksi Sambungan Gigi
Walaupun sambungan ini sebenarnya malah memperlemah kayu, namun karena
kemudahannya, sambungan ini banyak diterapkan pada konstruksi kayu
sederhana di Indonesia utamanya untuk rangka kuda-kuda atap. Kekuatan
sambungan ini mengandalkan kekuatan geseran dan atau kuat tekan / tarik
kayu pada penyelenggaraan sambungan. Kekuatan tarikan atau tekanan
pada sambungan bibir lurus di atas ditentukan oleh geseran dan kuat
desak tampang sambungan gigi. Dua kekuatan tersebut harus dipilih yang
paling lemah untuk persyaratan kekuatan struktur.
P geser = Ï„ ijin a b (8.6)
Dimana : Ï„ ijin = Kuat / tegangan geser ijin kayu tersambung
b = lebar kayu
a = panjang tampang tergeser
P desak = �� ijin b t (8.7)
Dimana : �� ijin = Kuat / tegangan ijin desak kayu tersambung
b = lebar kayu
t = tebal tampang terdesak
Hampir sama dengan sambungan gigi, sambungan baut tergantung desak baut
pada kayu, geser baut atau kayu. Desak baut sangat dipengaruhi oleh
panjang kayu tersambung dan panjang baut. Dengan panjangnya, maka
terjadi lenturan baut yang menyebabkan desakan batang baut pada kayu
tidak merata. Berdasarkan NI-5 PKKI (1961) gaya per baut pada kelas
kayu tersambung dapat dihitung rumus sebagai berikut :
Kayu kelas I:
Sambungan tampang 1 untuk λb = bmin / d = 4.8
S = 50 d b1 (1 – 0.6 Sin α)
S = 240 d2 (1 – 0.35 Sin α)
Sambungan tampang 2 untuk λb = bmin / d = 3.8
S = 125 d b3 (1 – 0.6 Sin α)
S = 250 d b1 (1 – 0.6 Sin α)
S = 480 d2 (1 – 0.35 Sin α)
Kayu kelas II:
Sambungan tampang 1 untuk λb = bmin / d = 5.4
S = 40 d b1 (1 – 0.6 Sin α)
S = 215 d2 (1 – 0.35 Sin α)
Sambungan tampang 2 untuk λb = bmin / d = 4.3
S = 100 d b3 (1 – 0.6 Sin α)
S = 200 d b1 (1 – 0.6 Sin α)
S = 430 d2 (1 – 0.35 Sin α)
Kayu kelas III:
Sambungan tampang 1 untuk λb = bmin / d = 6.8
S = 25 d b1 (1 – 0.6 Sin α)
S = 170 d2 (1 – 0.35 Sin α)
Sambungan tampang 2 untuk λb = bmin / d = 5.7
S = 60 d b3 (1 – 0.6 Sin α)
S = 120 d b1 (1 – 0.6 Sin α)
S = 340 d2 (1 – 0.35 Sin α)
Dimana : S = Kekuatan per baut dalam kg
α = Sudut arah gaya terhadap arah serat
b1 = Tebal kayu tepi (cm)
b3 = Tebal tengah (cm)
d = Diameter baut (cm)
Masing kelas kayu tersebut di ambil harga terkecil untuk
mendapat jumlah baut dalam satu sambungan. Untuk pemasangan baut,
disyaratkan pula jarak antar baut dalam satu sambungan. Dengan
memperhatikan sketsa ilustrasi sambungan seperti Gambar 8.17, ketentuan
jarak baut utama yang sering digunakan dapat dikemukakan sebagai
berikut. Ilustrasi secara lengkap diterakan dalam PKKI – NI (1961)
• Jarak antar baut searah gaya dan serat = 5 φ baut
• Jarak antar baut tegak lurus gaya dan serat = 3 φ baut
• Jarak baut denga tepi kayu tegak lurus gaya dan serat = 2 φ baut
• Jarak baut dengan ujung kayu searah gaya dan serat = 5 φ baut
• Jarak antar baut searah gaya – tegak lurus serat = 3 φ baut
Sambungan dengan cincin belah (Split Ring) dan plat geser
Produk alat sambung ini merupakan alat sambung yang memiliki perilaku
lebih baik dibanding alat sambung baut. Namun karena pemasangannya agak
rumit dan memerlukan peralatan mesin, alat sambung ini jarang
diselenggarakan di Indonesia. Produk sambung ini terdiri dari cincin
dan dirangkai dengan baut.
Dalam penyambungan, alat ini mengandalkan kuat desak kayu ke arah
sejajar maupun arah tegak lurus serat. Seperti halnya alat
sambung baut, jenis kayu yang disambung akan memberikan kekuatan yang
berbeda. Produk alat sambung ini memiliki sifat lebih baik dari
pada sambungan baut maupun paku. Ini karena alat sambung
ini mendistribusikan gaya baik tekan maupun tarik menjadi gaya desak
kayu yang lebih merata dinading alat sambung baut dan alat sambung
paku.
Jumlah alat sambung yang dibutuhkan dalam satu sambungan dapat dihitung
dengan membagi kekuatan satu alat sambung pada jenis kayu tertentu.
Tabel 8.7 menampilkan besaran kekuatan per alat sambung terendah untuk
pendekatan perhitungan.
Sambungan dengan Plat Logam (Metal Plate Conector)
Alat sambung ini sering disebut sebagai alat sambung rangka
batang (truss). Alat sambung ini menjadi populer untuk maksud
menyambung struktur batang pada rangka batang, rangka usuk (rafter) atau
sambungan batang struktur berupa papan kayu. Plat sambung umumnya
berupa plat baja ringan yang digalvanis untuk menahan karat, dengan
lebar/luasan tertentu sehingga dapat menahan beban pada kayu tersambung.
Prinsip alat sambungan ini memindahkan beban melalui gerigi, tonjolan
(plug) dan paku yang ada pada plat. Jenis produk ini ditunjukkan pada
Gambar 8.21. Untuk pemasangan plat, menanam gerigi dalam
kayu tersambung, memerlukan alat penekan hidrolis atau penekan lain
yang menghasilkan gaya besar.
setempat atau pondasi dinding menerus dari bahan pasangan batu
atau beton. Pemasangan kolom kayu selain memerlukan jangkar (anchor)
ke pondasi
diperlukan penyekat resapan dari tanah, baik berupa beton kedap atau
pelat baja agar kayu terhindar dari penyebab lapuk/busuk. Jika dipasang
plat kaki keliling, harus terdapat lubang pengering, untuk
menjaga adanya air tertangkap pada kaki kolom tersebut. Terlebih jika
kolom tersebut berada diluar bangunan yang dapat terekspose dengan
hujan dan/atau kelembaban yang berlebihan. Kaki kolom sederhana dengan
penahan hanya di dua sisi seperti pada Gambar 8.23 sangat disarankan
untuk memungkinkan adanya drainase pada kaki kolom.
Kolom kayu dapat berupa kolom tunggal, kolom gabungan dan kolom dari
produk kayu laminasi seperti ditunjukkan pada Gambar 8.24.
Kolom gabungan dapat disusun dari dua batang kayu atau berupa papan
yang membentuk bangun persegi. Bentuk lain adalah berupa kolom dari
kayu laminasi. Kayu Laminasi merupakan kayu buatan yang tersusun
dan direkatkan dari kayu tipis.
Batang struktur kolom dapat menerima beban dari balok, balok loteng,
maupun beban rangka atap. Untuk dapat menahan beban di atasnya dan
terhindar dari tekuk sangat disarankan dan sebisa mungkin
menghindari pengurangan tampang efektif kolom. Sambungan gigi umumnya
mengurangi tampang efektif kolom yang relatif besar sehingga tidak
disarankan penggunaannya. Penggunaan klos sambung mungkin akan cukup
baik, namun akan menjadi mahal karena
menambah volume kayu yang tidak sedikit. Penyelenggaraan sambungan yang
mendekati ideal dapat menggunakan pelat sambung seperti
yang ditunjukkan pada Gambar 8.25. Dengan penggunaaan alat sambung
kolom dengan balok tersebut, pengurangan tampang kolom yang terjadi
hanya akibat lubang baut.
Konstruksi Balok
Pada bangunan gedung, struktur balok dapat berupa balok loteng balok
atap, maupun gording. Struktur balok kayu dapat berupa kayu
solid gergajian, kayu laminasi, atau bentuk kayu buatan lainnya.
Untuk penyambungan, batang balok dengan balok perlu menghindari
sambungan yang menerima momen yang relatif besar. Karenanya sambungan
balok umumnya dilakukan tepat di atas struktur dudukan atau mendekati
titik dudukan. Dengan begitu momen yang terjadi pada sambungan relatif
kecil.
Balok sering dibebani penggantung plafon atau komponen konstruksi lain
di bawahnya. Agar pembebanan tersebut tidak merusak
struktur, pengantung dipasang di atas separoh tinggi balok untuk
menghindari sobek batang balok akibat pembebanan tersebut.
Penyelenggaraan beugel untuk penggantung sangat disarankan untuk maksud
tersebut.
Pada dudukan dan sambungan antar balok secara tegak lurus, hindarkan
pengurangan tampang, sehingga bahaya sobek pada balok kayu tidak
terjadi. Gambar 8.30 merupakan contoh sambungan antara balok, balok anak
lantai disambungkan pada balok utama/induk dari kayu
laminasi. Penyambung pada balok diletakkan di bagian atas untuk
menghindari sobek
Kayu merupakan bahan yang higroskopis, mudah mengembang atau menyusut
oleh kadar air. Pada pembuatan sambungan dengan bahan lain, misal plat
baja, hindarkan sobek batang struktur akibat sifat kembang dan susut
kayu. Hal ini karena angka muai baja dan kayu saling
berkebalikan. Salah satu cara menghindari sobek akibat kembang dan
susut kayu adalah dengan cara memisah/memecah plat baja seperti yang
ditunjukkan Gambar 8.31. Cara lain adalah dengan membiarkan tampang
bagian atas tidak terkekang, yakni dengan menggunakan plat sadel
seperti Gambar 8.32.
Konstruksi rangka batang kayu
Struktur rangka batang kayu umum digunakan pada bangunan rumah tinggal,
perkantoran, bangunan pertokoan, hingga jembatan. Rangka batang
merupakan struktur rangka yang disusun batang membentuk bangun segitiga
dengan simpul / titik sambung, dapat menerima beban struktur. Dengan
susunan tersebut diperolehlah struktur yang relatif ringan dan kuat pada
bentangan yang lebih panjang. Pemakaian rangka batang untuk struktur
kayu memungkinkan terbentuknya ruang terbuka yang luas dan
partisi/penyekat ruang dapat dirubah tanpa harus mempertimbangkan
integritas struktural dari bangunan. Alasan penyelenggaaran rangka
batang antara lain:
(1) Sangat bervariasibentuknya,
(2) Dapat menampilkan keindahan khusus,
(3) dapat melayani bentang relatif panjang,
(4) memungkinkan kemudahan penyelenggaraan sistem instalasi layanan bangunan, misal listrik, plumbing, maupun langitlangit,
(5) kompatibel terhadap elemen struktur lain, misal beton, pasangan maupun baja.
Produk penyambung struktur rangka batang
Disamping digunakan penyambung tradisional, sambungan gigi, paku maupun
baut, penyambung plat fabrikasi telah banyak pula
digunakan, lebih-lebih untuk rangka batang fabrikasi. Produk alat
sambung terakhir merupakan alat sambung yang dapat memberikan
konsistensi hasil sambungan baik kekuatan dan kemudahan penyelenggaraan
secara masal. Penyambung plat ini mengandalkan gigi dan tonjolan pada
plat untuk memindahkan gaya dari dan ke batang kayu yang disambung.
Gambar 8.35 merupakan contoh penggunaan plat sambung pada struktur rangka batang kayu.
Rangka batang kayu lemah secara lateral, sehingga sangat
mungkin mengalami deformasi secara lateral yang merusak sambungan pada
saat mobilisasi dan atau saat ereksi konstruksi. Karenanya tata
cara penyimpanan, mobilisasi hingga ereksi sangat memegang peranan
penting agar plat sambung tersebut berfungsi baik sebagai elemen
penyambung struktur rangka batang kayu. Untuk penyimpanan maupun
penempatan, rangka batang kayu seharusnya diletakkan secara rata dengan
ganjal atau dengan cara berdiri dan dilengkapi dengan penyokong
(Gambar 8.36).
Di negara maju, rangka batang kayu yang dibuat di pabrik
telah dilengkapi dengan fasilitas penggantung dilengkapi dengan
petunjuk untuk mengangkat baik saat mobilisasi maupun saat ereksi
konstruksi. Terdapat beberapa cara, antara lain: sudut tali pengangkat
< 60 derajat, gunakan batang pembentang, pengaku rangka untuk
panjang rangka lebih dari 18 meter. Cara pengangkatan struktur rangka
ditunjukkan pada Gambar 8.37 berikut:
Konstruksi Struktur jembatan kayu
Sebelum abad 20, kayu menjadi bahan bangunan utama bahkan sebagai bahan
struktur jalan kereta dan jembatan. Jembatan terdiri dari struktur
bawah dan struktur atas. Struktur bawah terdiri dari abutment,
tiang dan struktur lain untuk menyangga struktur atas yang terdiri dari
balok jembatan dan lantai jembatan.
Bentuk penyusun struktur dapat berupa kayu gelondong/log,
kayu gergajian, hingga kayu laminasi atau kayu buatan lainnya. Hingga
produk glulam tersebar, ketersediaan ukuran kayu menjadi
kendala penyelenggaraan kayu untuk jembatam. Kalaupun ada, jembatan
kayu merupakan jembatan sementara dengan umur pakai dibawah 10 tahun.
Struktur kayu laminasi telah membantu kapabilitas bentangan struktur
yang diperlukan untuk jembatan. Gelegar laminasi ukuran 0.60 m x 1.80 m
mampu mendukung suatu sistem deck laminasi hingga bentangan 12 m – 30 m
bahkan lebih. Balok laminasi dapat membentuk suatu deck/ lantai
jembatan yang solid dan jika dirangkai dengan batang tarik
pengekang dapat membentuk suatu deck laminasi bertegangan tarik. Kayu
laminasi lengkung dapat dipakai untuk memproduksi beragam jembatan yang
indah.
Struktur pelengkung kayu
Struktur pelengkung kayu telah banyak diselenggarakan untuk mendapatkan
ruang cukup lapang pada bangunan tempat ibadah, bangunan rekreasi
hingga hanggar terlebih saat teknologi kayu
laminasi/glulam ditemukan. Struktur ini disusun dari struktur tarikan di
bagian bawah dan struktur tekan di bagian pelengkung atas. Struktur
bagian bawah bisa berbentuk lengkung atau lurus. Jika lurus maka atap
bangunan akan membentuk seperti payung. Sedangkan jika bagian bawah
lengkung simetris dan berpusat pada satu pusat, maka atap dome akan
menyerupai bola.
TEKNIK OTOMOTIF
Teknik Otomotif.
Tehnik otomotif adalah salah satu cabang ilmu teknik mesin yang
mempelajari tentang bagaimana merancang, membuat dan mengembangkan
alat-alat transportasi darat yang menggunakan mesin, terutama sepeda motor, mobil, bis dan truk. Teknik otomotif
menggabungkan elemen - elemen pengetahuan mekanika, listrik,
elektronik, keselamatan dan lingkungan serta matematika, fisika, kimia,
biologi dan manajemen.
Cabang-cabang dari teknik otomotif meliputi :
Perencanaan (product atau design)Pengembangan (development)Produksi (manufacturing)Perawatan (maintenance).
Di Indonesia saat ini cabang yang sangat berkembang adalah perawatan dan umumnya mengenai perawatan mobil seperti halnya "Review Mobil Proton Indonesia Terbaik" dan sepeda motor seperti yang bisa anda lihat juga di "Yamaha R15 dan Yamaha R25 Motor Sport Racing dan Kencang".
Sistem dalam otomotif.
Dalam tehnik otomotif, menguasai sistem - sistem yang ada alat -
alat transportasi darat merupakan suatu keharusan. Sistem tersebut
terdiri beberapa sistem utama dan puluhan subsistem. Sistem tersebut
dapat dikelompokkan :
1. Mesin (engine)
Mesin pembakaran dalam (internal combustion engine).Sistem bahan bakar (fuel system).Tangki bahan bakar.Pompa bahan bakar.Karburator atau Sistem injeksi bahan bakar.Sistem pengapian (ignition system).Sistem pemasukan udara dalam ruang bakar (intake system).Sistem pembuangan udara hasil pembakaran (exhaust system).Sistem pendinginan (cooling system).Sistem pelumasan (lubricating system).Sistem keseimbangan roda (spooring balancing).
2. Pemindah daya (power train).
Sistem transmisi (transmission system).Rangkaian penggerak (drive train).Transfer case (untuk penggerak 4 roda)Penggerak akhir (final drive).Roda (wheel).
3. Sistem kemudi (steering system).
4. Sistem suspensi (suspension system).
5. Sistem rem (brake system).
6. Bodi.
7. Sistem listrik (electrical system).
PENGENALAN TEKNIK INFORMATIKA DAN PENGENALAN WEB
Apa Itu Teknik Informatika ?
Teknik Informatika merupakan kumpulan disiplin ilmu dan teknik yang secara khusus menangani masalah transformasi atau pengolahan data dengan memanfaatkan se-optimal mungkin teknologi komputer melalui proses-proses logika. Pada teknik informatika bidang ilmu yang lebih banyak dikaji adalah bidang pemrograman dan komputasi, rekayasa perangkat lunak (software) untuk berbagai bidang aplikasi dalam berbagai bidang usaha, dan teknologi jaringan komputer.
Apa Yang Dipelajari di Teknik Informatika ?
Dasar ilmu dalam Teknik Informatika adalah algoritma. Pada Teknik Informatika, mahasiswa akan diarahkan untuk bisa menguasai ilmu dan keterampilan rekayasa informatika yang berlandaskan pada kemampuan untuk memahami, menganalisis, menilai, menerapkan, serta menciptakan piranti lunak (software) dalam pengolahan dengan komputer. Secara garis besar materi dalam teknik informatika dapat dikelompokkan menjadi beberapa bidang ilmu antara lain adalah :
1. Sistem Informasi
Memberikan pengetahuan dan pengertian dasar tentang konsep dan kerangka sistem informasi, metodologi dan teknik perancangan, pengembangan, pengetesan dan pemeliharaan sistem perangkat lunak
2. Rekayasa Perangkat Lunak
Materi yang dipelajari dalam bidang ini adalah Analisa dan Desain Obyek, Penyempurnaan Proses Rekayasa, Inspeksi Perangkat Lunak, Rekayasa Perangkat Lunak, Pemrograman Basis Data Client Server.
3. Pemrograman dan Komputasi
Memberikan pengetahuan dan kemampuan menganalisis permasalahan dalam ruang lingkup Komputasi, Komputasi Paralel, Sistem Terdistribusi, Teknologi Antar Jaringan.
4. Arsitektur dan Jaringan Komputer
Materi yang dipelajari dalam bidang ini adalah Arsitektur Komputer, Organisasi Komputer, Elektronika, Sistem Digital, Sistem Mikroprosesor, Jaringan Komputer dll.
Prospek Lulusan Teknik Informatika
Bidang aplikasi komputer sangat luas, hampir tidak ada ruang kehidupan yang tidak tersentuh oleh teknologi komputer. Luasnya bidang aplikasi tersebut, terbatasnya jumlah system analyst, pesatnya perkembangan teknologi informasi, dan tingginya kebutuhan pengembangan perangkat lunak memberikan prospek yang sangat cerah bagi lulusan Teknik Informatika. Jenis pekerjaan yang tepat untuk lulusan Teknik Informatika antara lain adalah: Programmer, Sistem Analis, Web Designer, Software Engineer/Web engineer, Computer network/Data Communication Engineer, Instansi Pemerintah dan Lembaga Penelitian, Lain-lain (perusahaan-perusahaan jasa telekomunikasi, perbankan, konsultan atau dosen di perguruan tinggi negeri maupun swasta, dll).
0
Web juga dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang
menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data
animasi, suara, video dan atau gabungan dari semuanya, baik yang
bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan
yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan
jaringan-jaringan halaman.
Web Desain adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan bagaimana tampilan isi suatu website atau situs. Tampilan dari website biasanya berupa hypertext (HTML) atau hypermedia yang dikirimkan ke users melalui World Wide Web. Untuk menampilkan suatu desain web atau isi dari suatu website, dibutuhkan sebuah browser web atau software (perangkat lunak) berbasis web. Tujuan dari web desain adalah untuk membuat website yang meliputi sekumpulan konten online termasuk dokumen dan aplikasi yang berada pada web server. Bisa juga, sebuah website berupa sekumpulan teks, gambar, suara dan konten lainnya, serta dapat bersifat interaktif maupun statis.
Web Desain adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan bagaimana tampilan isi suatu website atau situs. Tampilan dari website biasanya berupa hypertext (HTML) atau hypermedia yang dikirimkan ke users melalui World Wide Web. Untuk menampilkan suatu desain web atau isi dari suatu website, dibutuhkan sebuah browser web atau software (perangkat lunak) berbasis web. Tujuan dari web desain adalah untuk membuat website yang meliputi sekumpulan konten online termasuk dokumen dan aplikasi yang berada pada web server. Bisa juga, sebuah website berupa sekumpulan teks, gambar, suara dan konten lainnya, serta dapat bersifat interaktif maupun statis.
Tujuan Desain Web adalah untuk membuat situs web atau dokumen
elektronik dan aplikasi yang berada pada web server dan menampilkan
konten dan fitur antarmuka interaktif kepada pengguna akhir dalam bentuk
halaman Web. Seperti unsur-unsur teks, gambar (gif, jpeg) untuk
ditempatkan pada halaman menggunakan HTML / XHTML / tag XML. Menampilkan
media yang lebih kompleks (vektor grafis, animasi, video, suara)
membutuhkan plug-in seperti Adobe Flash, QuickTime, Java run-time dan
lain-lain. Plug-in juga dimasukkan ke dalam halaman web dengan
menggunakan HTML / tag XHTML.
Perbaikan sesuai browser dengan standar W3C diminta penerimaan luas dan penggunaan XHTML / XML bersama dengan Cascading Style Sheets (CSS) untuk posisi dan memanipulasi unsur-unsur halaman web dan objek. Kemampuan browser untuk mengirimkan berbagai konten dan pilihan aksesibilitas kepada klien tanpa menggunakan plug-in.
Dengan spesialisasi yang tumbuh di bidang teknologi informasi ada kecenderungan kuat untuk membedakan antara desain web (web design) dan pengembangan web (web development).
Perbaikan sesuai browser dengan standar W3C diminta penerimaan luas dan penggunaan XHTML / XML bersama dengan Cascading Style Sheets (CSS) untuk posisi dan memanipulasi unsur-unsur halaman web dan objek. Kemampuan browser untuk mengirimkan berbagai konten dan pilihan aksesibilitas kepada klien tanpa menggunakan plug-in.
Dengan spesialisasi yang tumbuh di bidang teknologi informasi ada kecenderungan kuat untuk membedakan antara desain web (web design) dan pengembangan web (web development).
Kelebihan / Keuntungan :
Kekurangan / Kerugian :
Kegunaan Desain Website
Merancang situs web berada dalam tren dari waktu yang lama, tetapi seperti yang kita menganalisis hari ini, telah terjadi perubahan besar ke web merancang dilakukan hari ini. Dengan waktu dan perkembangan yang terjadi di sektor TI, lingkup mendesain web juga melebar. Memberikan tampilan yang profesional dengan kesederhanaan dalam pikiran adalah hal orang bisnis mencari sementara mendapatkan situs web mereka dirancang. Lagi pula, itu telah menjadi fitur wajib memberikan kontribusi di jalur keberhasilan bisnis atau jasa. fitur tak terhitung jumlahnya telah mendapat diperkenalkan ke dalam bidang mendesain web.
- Jangkauan pasar yang sangat luas.
Karena pengguna Internet yang begitu banyak dan semakin hari semakin meningkat, tentu saja peluang bisnis di Internet semakin besar. - Bisa diakses oleh siapa saja, dimana saja, dan kapan saja.
Internet adalah dunia tanpa batas. Informasi Perusahaan atau Bisnis bisa dilihat oleh siapa saja, dimana saja, dan kapan saja. - Akses Informasi yang sangat mudah.
Hanya dengan beberapa klik mouse, pengunjung bisa melihat informasi tentang bisnis Anda, produk dan jasa. - Update Informasi yang fresh.
Melalui website, Perusahaan bisa memberikan Informasi terbaru dengan sangat cepat. - Publikasi dan periklanan.
- Link dan Viral Marketing.
Keuntungan lain berbisnis di Internet, ketika suatu perusahaan atau bisnis baik dan mendapat kepercayaan, maka perusahaan tersebut akan mendapat pengakuan dari klien yang berupa link. Semakin bagus dan diakui bisnis Anda, semakin banyak link yang akan didapatkan. - Proteksi Brands.
Di Internet tidak mungkin terdapat 2 nama domain yang sama. Nama Domain yang sudah dimiliki bisa digunakan sebagai Brands Perusahaan atau Bisnis, karena tidak mungkin ada pesaing yang menggunakan nama domain yang sama.
Kekurangan / Kerugian :
- Kredibilitas.
Karena tidak bertemu langsung dengan klien, susah untuk mendapatkan kepercayaan dari klien. - Susah mencapai target pengunjung.
Karena banyaknya persaingan di Internet, maka untuk mendapat peringkat bagus di Google menjadi susah. - SPAM.
Salah satu resiko yang harus dihadapi ketika Anda mempublikasikan No. Telp dan Email ke dalam website adalah sms atau email SPAM.
Kegunaan Desain Website
Merancang situs web berada dalam tren dari waktu yang lama, tetapi seperti yang kita menganalisis hari ini, telah terjadi perubahan besar ke web merancang dilakukan hari ini. Dengan waktu dan perkembangan yang terjadi di sektor TI, lingkup mendesain web juga melebar. Memberikan tampilan yang profesional dengan kesederhanaan dalam pikiran adalah hal orang bisnis mencari sementara mendapatkan situs web mereka dirancang. Lagi pula, itu telah menjadi fitur wajib memberikan kontribusi di jalur keberhasilan bisnis atau jasa. fitur tak terhitung jumlahnya telah mendapat diperkenalkan ke dalam bidang mendesain web.
Prinsip-prinsip Desain Web yaitu :
1) Original / Unik,
Melakukan desain web tanpa mencontoh desain atau layout website pihak lain.
2) Simple – User Friendly – Komunikatif
Melakukan desain web yang sederhana dan mudah digunakan bagi orang awam sekalipun.
3) Estetis
Konsisten pada komposisi, perpaduan atau banyak jenis warna, bentuk-bentuk dan tanda-tanda yang digunakan.
4) Semiotik
Penggunaan tanda-tanda di dalam website sebagaimana traffic sign atau tanda-tanda lalu lintas tetapi ada di dalam website. Semiotik ini berhubungan dengan komposisi tadi.
5) Ekonomi
Menggunakan resource dengan minimal dan optimal agar website mampu diload dengan waktu yang rendah dan cepat.
1) Original / Unik,
Melakukan desain web tanpa mencontoh desain atau layout website pihak lain.
2) Simple – User Friendly – Komunikatif
Melakukan desain web yang sederhana dan mudah digunakan bagi orang awam sekalipun.
3) Estetis
Konsisten pada komposisi, perpaduan atau banyak jenis warna, bentuk-bentuk dan tanda-tanda yang digunakan.
4) Semiotik
Penggunaan tanda-tanda di dalam website sebagaimana traffic sign atau tanda-tanda lalu lintas tetapi ada di dalam website. Semiotik ini berhubungan dengan komposisi tadi.
5) Ekonomi
Menggunakan resource dengan minimal dan optimal agar website mampu diload dengan waktu yang rendah dan cepat.
a. Konsep Dasar Desain Web
1) Hal Web
Secara umum, ada tiga kategori alasan yang mendasari untuk menyusun halaman web, antara lain :
a. Sarana promosi produk ataupun jasa di internet.
b. Penyediaan informasi.
c. Melakukan transaksi online.
2) Penyusunan Hal Web
Langkah-langkah dalam melakukan penyusunan halaman yang efektif :
a. Definisi secara jelas tujuan penyusunan halaman web.
b. Buat content yang menarik.
c. Buat halaman web yang sedemikian rupa sehingga para pengunjung ingin kembali ke halaman web kembali.
3) Desain
Suatu pekerjaan atau kegiatan ataupun proses kreatif untuk menghasilkan sesuatu yang inovatif, fresh & menakjubkan.
b. Situs Web Yang Baik yaitu:
1) Estetika : warna (color), tataletak (layout), tipografi.
2) Komunikasi : isi(content), penyampaian pesan, interaksi, pembentukan citra.
3) Usefulness : Untility atau fungsionalitas teknologi yang tepat.
4) Usability atau kemudahan penggunaan : waktu belajar, kecepatan kinerja, tingkat kesalahan dan daya ingat.
c. Nilai Tambah Pada Desain Web :
1) Animasi dan gambar, agar tampilan lebih menarik.
2) Teks ekuivalen, karena beberapa pengunjung menonaktifkan opsi untuk mendownload gambar atau animasi.
d. Define Content/ Isi
1) Tentukan maksud dan tujuan situs yang akan dibuat.
2) Apa kebutuhan orang mengunjungi situs yang akan dibuat?
3) Tentukan target umur rata-rata audience dan tingkat keterampilannya.
4) Kenali audience.
5) Jagalah content agar selalu fresh dan up to date.
6) Dahulukan kualitas diatas kuantitas
7) Nyatakan kebijakan dengan jelas.
1) Hal Web
Secara umum, ada tiga kategori alasan yang mendasari untuk menyusun halaman web, antara lain :
a. Sarana promosi produk ataupun jasa di internet.
b. Penyediaan informasi.
c. Melakukan transaksi online.
2) Penyusunan Hal Web
Langkah-langkah dalam melakukan penyusunan halaman yang efektif :
a. Definisi secara jelas tujuan penyusunan halaman web.
b. Buat content yang menarik.
c. Buat halaman web yang sedemikian rupa sehingga para pengunjung ingin kembali ke halaman web kembali.
3) Desain
Suatu pekerjaan atau kegiatan ataupun proses kreatif untuk menghasilkan sesuatu yang inovatif, fresh & menakjubkan.
b. Situs Web Yang Baik yaitu:
1) Estetika : warna (color), tataletak (layout), tipografi.
2) Komunikasi : isi(content), penyampaian pesan, interaksi, pembentukan citra.
3) Usefulness : Untility atau fungsionalitas teknologi yang tepat.
4) Usability atau kemudahan penggunaan : waktu belajar, kecepatan kinerja, tingkat kesalahan dan daya ingat.
c. Nilai Tambah Pada Desain Web :
1) Animasi dan gambar, agar tampilan lebih menarik.
2) Teks ekuivalen, karena beberapa pengunjung menonaktifkan opsi untuk mendownload gambar atau animasi.
d. Define Content/ Isi
1) Tentukan maksud dan tujuan situs yang akan dibuat.
2) Apa kebutuhan orang mengunjungi situs yang akan dibuat?
3) Tentukan target umur rata-rata audience dan tingkat keterampilannya.
4) Kenali audience.
5) Jagalah content agar selalu fresh dan up to date.
6) Dahulukan kualitas diatas kuantitas
7) Nyatakan kebijakan dengan jelas.
Definisi
Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama menggunakan hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Setiap komputer, printer atau periferal yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node.
Agar dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian dari jaringan komputer meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta layanan disebut klien (client) dan yang memberikan layanan disebut pelayan (server). Arsitektur ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.
Adapun klasifikasi jaringan komputer berdasarkan skala antara lain :
– Personal Area Network (PAN)
– Campus Area Network (CAN)
– Local Area Network (LAN)
– Metropolitant Area Network (MAN)
– Wide Area Network (WAN)
– Global Area Network (GAN)
Berdasarkan fungsi
Pada dasarnya setiap jaringan komputer ada yang berfungsi sebagai client dan juga server. Tetapi ada jaringan yang memiliki komputer yang khusus didedikasikan sebagai server sedangkan yang lain sebagai client. Ada juga yang tidak memiliki komputer yang khusus berfungsi sebagai server saja. Karena itu berdasarkan fungsinya maka ada dua jenis jaringan komputer:
• Client-server
Yaitu jaringan komputer dengan komputer yang didedikasikan khusus sebagai server. Sebuah service/layanan bisa diberikan oleh sebuah komputer atau lebih. Contohnya adalah sebuah domain seperti http://www.detik.com yang dilayani oleh banyak komputer web server. Atau bisa juga banyak service/layanan yang diberikan oleh satu komputer. Contohnya adalah server jtk.polban.ac.id yang merupakan satu komputer dengan multi service yaitu mail server, web server, file server, database server dan lainnya.
• Peer-to-peer
Yaitu jaringan komputer dimana setiap host dapat menjadi server dan juga menjadi client secara bersamaan. Contohnya dalam file sharing antar komputer di Jaringan Windows Network Neighbourhood ada 5 komputer (kita beri nama A,B,C,D dan E) yang memberi hak akses terhadap file yang dimilikinya. Pada satu saat A mengakses file share dari B bernama data_nilai.xls dan juga memberi akses file soal_uas.doc kepada C. Saat A mengakses file dari B maka A berfungsi sebagai client dan saat A memberi akses file kepada C maka A berfungsi sebagai server. Kedua fungsi itu dilakukan oleh A secara bersamaan maka jaringan seperti ini dinamakan peer to peer.
Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama menggunakan hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Setiap komputer, printer atau periferal yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node.
Agar dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian dari jaringan komputer meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta layanan disebut klien (client) dan yang memberikan layanan disebut pelayan (server). Arsitektur ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.
Adapun klasifikasi jaringan komputer berdasarkan skala antara lain :
– Personal Area Network (PAN)
– Campus Area Network (CAN)
– Local Area Network (LAN)
– Metropolitant Area Network (MAN)
– Wide Area Network (WAN)
– Global Area Network (GAN)
Berdasarkan fungsi
Pada dasarnya setiap jaringan komputer ada yang berfungsi sebagai client dan juga server. Tetapi ada jaringan yang memiliki komputer yang khusus didedikasikan sebagai server sedangkan yang lain sebagai client. Ada juga yang tidak memiliki komputer yang khusus berfungsi sebagai server saja. Karena itu berdasarkan fungsinya maka ada dua jenis jaringan komputer:
• Client-server
Yaitu jaringan komputer dengan komputer yang didedikasikan khusus sebagai server. Sebuah service/layanan bisa diberikan oleh sebuah komputer atau lebih. Contohnya adalah sebuah domain seperti http://www.detik.com yang dilayani oleh banyak komputer web server. Atau bisa juga banyak service/layanan yang diberikan oleh satu komputer. Contohnya adalah server jtk.polban.ac.id yang merupakan satu komputer dengan multi service yaitu mail server, web server, file server, database server dan lainnya.
• Peer-to-peer
Yaitu jaringan komputer dimana setiap host dapat menjadi server dan juga menjadi client secara bersamaan. Contohnya dalam file sharing antar komputer di Jaringan Windows Network Neighbourhood ada 5 komputer (kita beri nama A,B,C,D dan E) yang memberi hak akses terhadap file yang dimilikinya. Pada satu saat A mengakses file share dari B bernama data_nilai.xls dan juga memberi akses file soal_uas.doc kepada C. Saat A mengakses file dari B maka A berfungsi sebagai client dan saat A memberi akses file kepada C maka A berfungsi sebagai server. Kedua fungsi itu dilakukan oleh A secara bersamaan maka jaringan seperti ini dinamakan peer to peer.
Otomatisasai Perkantoran
Otomatisasai perkantoran adalah semua system
informasi formal dan informal terutama yang berkaitan dengan komunikasi
informasi kepada dan dari orang yang berbeda di dalam maupun di luar
perusahaan. Dengan kata lain otomatisasi perkantoran merupakan sebuah
rencana untuk menggabungkan teknologi tinggi melalui perbaikan proses
pelaksanaan pekerjaan.Beberapa system otomatisasi perkantoran secara formal dan didokumentasikan dengan suatu prosedur tertulis. System formal ini diterapkan di seluruh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan organisasi, mirip dengan sistem informasi manajemen. Namun sebagian besar system otomatisasi perkantoran tidak direncanakan atau diuraikan secara tertulis. System-sistem informal ini diterapkan saat diperlukan oleh perorangan untuk memenuhi keperluaannya sendiri. Dan otomatisasi perkantoran dimaksudkan untuk memudahkan segala jenis komunikasi baik secara lisan maupun secra tertulis.
Asal mula otomatisasi perkantoran di awal 1960-an, ketika IBM menciptakan istilah word-processing untuk menjelaskan kegiatan devisi mesin tik listriknya. Bukti nyata, pada tahun 1964-an, ketika IBM memasarkan mesin yang disebut Magnetic Tape/Selectric Typewriter (MT/ST) yaitu mesin ketik yang dapat mengetik kata-kata yang telah direkam dalam pita magnetik secara otomatis.
Manajemen Proses
Secara informal, proses adalah program dalam eksekusi. Suatu proses
adalah lebih dari kode program, dimana kadang kala dikenal sebagai
bagian tulisan. Proses juga termasuk aktivitas yang sedang terjadi,
sebagaimana digambarkan oleh nilai pada program counter dan isi dari
daftar prosesor/ processor’s register. Suatu proses umumnya juga
termasuk process stack, yang berisikan data temporer (seperti parameter
metoda, address yang kembali, dan variabel lokal) dan sebuah data
section, yang berisikan variabel global. suatu program adalah satu
entitas pasif, seperti isi dari sebuah berkas yang disimpan didalam
disket, sebagaimana sebuah proses dalam suatu entitas aktif, dengan
sebuah program counter yang mengkhususkan pada instruksi selanjutnya
untuk dijalankan dan seperangkat sumber daya/ resource yang berkenaan
dengannya.Walau dua proses dapat dihubungkan dengan program yang sama, program tersebut dianggap dua urutan eksekusi yang berbeda. Sebagai contoh, beberapa pengguna dapat menjalankan copy yang berbeda pada mail program, atau pengguna yang sama dapat meminta banyak copy dari program editor. Tiap-tiap proses ini adakah proses yang berbeda dan walau bagian tulisan-text adalah sama, data section bervariasi. Juga adalah umum untuk memiliki proses yang menghasilkan banyak proses begitu ia bekerja.
Setiap proses dalam sebuah sistem operasi mendapatkan sebuah PCB (Process Control Block) yang memuat informasi tentang proses tersebut, yaitu: sebuah tanda pengenal proses (Process ID) yang unik dan menjadi nomor identitas, status proses, prioritas eksekusi proses dan informasi lokasi proses dalam memori. Prioritas proses merupakan suatu nilai atau besaran yang menunjukkan seberapa sering proses harus dijalankan oleh prosesor. Proses yang memiliki prioritas lebih tinggi, akan dijalankan lebih sering atau dieksekusi lebih dulu dibandingkan dengan proses yang berprioritas lebih rendah. Suatu sistem operasi dapat saja menentukan semua proses dengan prioritas yang sama, sehingga setiap proses memiliki kesempatan yang sama. Suatu sistem operasi dapat juga merubah nilai prioritas proses tertentu, agar proses tersebut akan dapat memiliki kesempatan lebih besar pada eksekusi berikutnya (misalnya: pada proses yang sudah sangat terlalu lama menunggu eksekusi, sistem operasi menaikkan nilai prioritasnya).
Manajemen Memory
Memori adalah pusat dari operasi pada sistem
komputer modern, berfungsi sebagai tempat penyimpanan informasi yang
harus diatur dan dijaga sebaik-baiknya. Memori adalah array besar dari
word atau byte, yang disebut alamat. CPU mengambil instruksi dari memory
berdasarkan nilai dari program counter. Instruksi ini menyebabkan
penambahan muatan dari dan ke alamat memori tertentu. Sedangkan manajemen memori
adalah suatu kegiatan untuk mengelola memori komputer. Proses ini
menyediakan cara mengalokasikan memori untuk proses atas permintaan
mereka, membebaskan untuk digunakan kembali ketika tidak lagi diperlukan
serta menjaga alokasi ruang memori bagi proses. Pengelolaan memori
utama sangat penting untuk sistem komputer.Manajemen memori sangat penting untuk memproses dan fasilitas masukan/keluaran secara efisien, sehingga memori dapat menampung sebanyak mungkin proses dan sebagai upaya agar pemogram atau proses tidak dibatasi kapasitas memori fisik di sistem komputer.
Fungsi manajemen memori adalah:
1. Mengelola informasi memori yang dipakai dan tidak dipakai.
2. Mengalokasikan memori ke proses yang memerlukan.
3. Mendealokasikan memori dari proses yang telah selesai.
4. Mengelola swapping antara memori utama dan disk.
Manajemen Memori dibedakan menjadi dua, berdasarkan ada tidaknya proses swap. Manajemen Memori dengan swapping adalah manajemen memori dengan pemindahan proses antara memori utama dan disk selama eksekusi. Manajemen Memori tanpa swapping adalah manajemen memori tanpa pemindahan proses antara memori utama dan disk selama eksekusi.
Sistem memori virtual memisahkan alamat memori yang digunakan oleh suatu proses dari alamat fisik yang sebenarnya, yang efektif meningkatkan jumlah RAM yang tersedia menggunakan disk swapping. Manajer memori virtual memiliki pengaruh besar pada kinerja sistem secara keseluruhan.
Manajemen Input/Output
Pekerjaan utama yang paling sering dilakukan oleh sistem komputer selain melakukan komputasi adalah Input/Output
(I/O). Dalam kenyataannya, waktu yang digunakan untuk komputasi lebih
sedikit dibandingkan waktu untuk I/O. Ditambah lagi dengan banyaknya
variasi perangkat I/O sehingga membuat manajemen I/O menjadi komponen
yang penting bagi sebuah sistem operasi. Sistem operasi juga sering
disebut device manager, karena sistem operasi mengatur berbagai macam perangkat ( device).Fungsi-fungsi sistem operasi untuk sistem I/O:
- Penyanggaan ( buffering). Menampung data sementara dari/ke perangkat I/O
- Penjadwalan ( scheduling). Melakukan penjadualan pemakaian I/O sistem supaya lebih efisien.
- Spooling. Meletakkan suatu pekerjaan program pada penyangga, agar setiap perangkat dapat mengaksesnya saat perangkat tersebut siap.
- Menyediakan driver perangkat yang umum. Driver digunakan agar sistem operasi dapat memberi perintah untuk melakukan operasi pada perangkat keras I/O yang umum, seperti optical drive, media penyimpanan sekunder, dan layar monitor.
- Menyediakan driver perangkat yang khusus. Driver digunakan agar sistem operasi dapat memberi perintah untuk melakukan operasi pada perangkat keras I/O tertentu, seperti kartu suara, kartu grafis, dan motherboard
Sering disebut device manager. Menyediakan device driver yang umum sehingga operasi I/O dapat seragam (membuka, membaca, menulis,menutup). Contoh: pengguna menggunakan operasi yang sama untuk membaca berkas pada perangkat keras, CD-ROM dan floppy disk. Manajemen sistem I/O merupakan aspek perancangan sistem operasi yang terluas disebabkan sangat beragamnya perangkat dan begitu banyaknya aplikasi dari perangkat- perangkat itu.
Manajemen Disk
Disk adalah salah satu tempat penyimpanan data. Sebelum sebuah disk
dapat digunakan, disk harus dibagi-bagi dalam beberapa sektor.
Sektor-sektor ini yang kemudian akan dibaca oleh pengendali. Pembentukan
sektor-sektor ini disebut low level formatting atau physical formatting. Low level formatting juga akan mengisi disk dgn beberapa struktur data penting seperti header dan trailer. Header dan trailer mempunyai informasi seperti nomor sektor, dan Error Correcting Code (ECC). ECC ini berfungsi sebagai correcting code
karena mempunyai kemampuan untuk mendeteksi bit yang salah, menghitung
nilai yang benar dan kemudian mengubahnya. Ketika proses penulisan, ECC
di-update dengan menghitung bit di area data. Pada proses pembacaan, ECC
dihitung ulang dan dicocokan dengan nilai ECC yang tersimpan saat
penulisan. Jika nilainya berbeda maka dipastikan ada sektor yang
terkorup.Agar dapat menyimpan data, OS harus menyimpan struktur datanya dalam disk tersebut. Proses itu dilakukan dalam dua tahap, yaitu partisi dan logical formatting. Partisi akan membagi disk menjadi beberapa silinder yang dapat diperlakukan secara independen. Logical formatting akan membentuk sistem berkas disertai pemetaan disk. Terkadang sistem berkas ini dirasakan menggangu proses alokasi suatu data, sehingga diadakan sistem partisi lain yang tidak mengikutkan pembentukan sistem berkas, disebut raw disk .
Di dalam Command Prompt kita juga dapat meggunakan suatu perintah yang berfungsi untuk menFORMAT suatu hardisk dan merubah system partisinya menjadi NTFS maupun FAT32 , dan berikut adalah perintah2nya :
Format (partisi hardiskya) contoh FORMAT E:
Jika kita menggunakan perintah di atas maka , hardisk nya akan di format sesuai partisi default / sebelumnya .
Format (partisi hardisk) :/ FS: (format hardisk) contoh FORMAT E:/FS:NTFS
Jika kita menggunakan perintah di atas maka , hardisk nya akan di format menjadi NTFS
Format (partisi hardisk) :/ FS: (format hardisk) contoh FORMAT E:/FS:FAT32
Jika kita menggunakan perintah di atas maka , hardisk nya akan di format menjadi FAT32
Manajemen File
Pada sistem operasi Windows kita
mengenal apa yang disebut dengan file system, file sistem pada windows
biasa dikenal dengan FAT, NTFS namun pada sistem operasi Linux
digunakan file sistem seperti Reiser FS, ext, ext2, ext3, dan lain –
lain ada perbedaan besar di linux mengenai file sistem ini yaitu ketika
kita menggunakan dual OS yaitu menginstall dua sistem operasi pada satu
komputer, linux dengan mudah mengenali file sistem windows dan bertukar
data tanpa terasa ada perbedaan namun pada sistem operasi windows kita
tidak akan bisa menemukan file sistem linux di windows atau kita biasa
menyebutnya dengan partisi.Selain itu pula banyak perbedaan yang mendasar antara windows dan linux diantaranya yaitu mengenai super user yang memiliki superioritas didalam manajemen file super user atau root berbeda dengan user, namun perbedaan ini tidak terlalu tampak pada account administrator dan user biasa pada windows ini suatu bukti bahwa linux sangat menjunjung tinggi keamanan ( security). Selain itu pula di linux sangat terbuka atau biasa kita kenal dengan open sourcenya dikarenakan begitu mudahnya kita mengatur dari yang paling sederhana display sampai dengan hardware bisa di akses oleh user dengan syarat bisa mengakses root atau super user, berbeda halnya dengan windows yang sangat tertutup.
Subscribe to:
Posts (Atom)